LAPORAN KIMIA
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
DISUSUN OLEH
NAMA : ANANDA YOSHINTA
KELAS : XI IPA 3/ 07
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
I.
JUDUL PRAKTIKUM
Judul praktikum :
“Reaksi Eksoterm dan Reaksi
endoterm”
Tanggal Praktikum : Oktober 2012
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Untuk lebih memahami pengertian reaksi eksoterm dan
endoterm.
III. DASAR
TEORI
Setiap zat mengandung energi. Entalpi
adalah energi yang
terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam suatu reaksi
disebut perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan
atau diserap bila jumlah mol masing-masing zat sama dengan koefisien reaksinya.
Reaksi ada dua macam yaitu :
1. Reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Pada reaksi eksoterm terjadi aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan energi, sehinggal entalpi sistem akan berkurang. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif.
2. Reaksi endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi aliran kalor dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bernilai positif.
Reaksi ada dua macam yaitu :
1. Reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Pada reaksi eksoterm terjadi aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan energi, sehinggal entalpi sistem akan berkurang. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif.
2. Reaksi endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi aliran kalor dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bernilai positif.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gabus tabung reaksi
4. Pipet
5. Penjepit tabung reaksi
6. Spatula
7. Alat pembakar
8. Korek api
9. Larutan asam klorida (HCl) 2 M
10. Magnesium (Mg)
11. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2 . 8H2O)
12. Amonium Klorida (NH4Cl)
13. Serbuk Belerang (S)
14. Serbuk Besi (Fe)
15. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3)
V.
CARA KERJA
a. Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam
klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan
pita magnesium sepanjang 2 cm. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan
perubahan suhu tabung reaksi.
b. Masukkan kristal baroum hidroksida (Ba(OH)2
. 8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal
Amonium Klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu
kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan
sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul, catat pengamatan tersebut.
c. Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu
spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati
apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.
d. Masukkan 3 spatula bubuk tembaga (II) Carbonat (CuCO3).
Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II)
karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil
pengamatannya.
VI.
HASIL PENGAMATAN
TAH
|
Kegiatan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
a.
Pencampuran Mg dengan HCL
b.
Pemeriksaan larutan dengan kertas
lakmus merah
|
- Suhu yang
tadinya 32oC menjadi 39oC
- Terjadi
reaksi kimia
- Mengeluarkan banyak gelembung seperti mendidih.
- Pita
magnesium melebur dan mulai habis.
- Reaksi
menimbulkan uap.
-
Menghasilkan panas.
|
2.
|
a. Pencampuran
Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl
b.
Pembauan gas
|
- Wujud campuran setelah terjadi reaksi adalah aquos
(larutan)
- Suhu
campuran adalah dingin
-
Menghasilkan bau gas menyengat (busuk)
- Warna
menjadi sedikit kebiru-biruan
|
3.
|
a.
Pemanasan campuran serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
b. ketika
pemanasan dihentikan
|
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan
o Mengeluarkan gelembung seperti sata mendidih
o Mengeluarkan pijaran api berwarna biru
o Warna berubah menjadi hitam
- Ketika pemanasan dihentikan
o Pijaran masih bisa menyala selama beberapa detik
kemudian berhenti.
|
4.
|
a.
Pemanasan CuCO3
b. Ketika
pemanasan dihentikan
|
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan, CuCO3
berubah menjadi hitam.
- Ketika pemanasan dihentikan, reaksi berhenti.
|
VII. PERTANYAAN
1. Gejala
apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan
4?
2. Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda
harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)?
3. Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi
(1), (2), (3), dan (4) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
4. Reaksi termokimia untuk keempat reaksi di atas!
5. Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan
endoterm
VIII. MENJAWAB PERTANYAAN
1) Gejala yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia
pada
a. Percobaan 1. Pencampuran Mg dan HCl
Terlihat seperti mendidih
Pita magnesium melebur
Menghasilkan kalor
b. Percobaan 2 Pencampuran Ba(OH)2 . 8H2O
dan NH4Cl
Suhu camuran rendah (dingin)
Menghasilkan bau gas menyengat
Warna berubah menjadi agak kebiruan
c. Percobaan 3 Pemanasan serbuk belerang (S) dan
serbuk besi (Fe)
Mengeluarkan gelembung seperti ketika mendidih
Terdapat pijaran api berwarna biru
Serbuk berubah menjadi hitam
d. Percobaan 4 Pemanasan CuCO3
Ketika terjadi reaksi serbuk CuCO3 yang
berwarna hijau berubah menjadi hitam.
2) Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam dan reaksi
telah berakhir maka diharapkan suhu akan kembali ke keadaan normal.
(1) Reaksi disertai pelepasan atau pembebasan kalor,
ketika reaksi selesai maka diharapkan suhu menurun menjadi normal.
(2) Reaksi disertai pengikatan kalor, ketika reaksi
selesai diharapkan suhu naik menjadi normal.
3) Jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3)
dan (4) (T,P)?
a. Pencampuran HCl dan Mg … (1)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negatif)
b. Pencampuran Ba (OH)2) . 8H2O
dan NH4Cl … (2)
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
a. Pemanasan S dan Fe …(3)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negative)
b. Pemanasan CuCO3
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
4) Reaksi Termokimia untuk keempat reaksi diatas
a. Pencampuran HCl dan Mg
2 HCl(l) + Mg(s)
→ MgCl2(aq) + H2(g)
∆H = -
b. Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O
dan NH4Cl
Ba(OH)2 . 8 H2O(s)
+ 2NH4Cl(s) → Ba(OH)2(aq)
+ 2 NH4OH(aq) ∆H
= +
c. Pemanasan S dan Fe
Fe(s) + S(s) → FeS(s) ∆H = -
d. Pemanasan CuCO3
CuCO3(s) → CuO(s)
+ CO2(g)
∆H = +
5) Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
a. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang
mengikutsertakan atau menghasilkan kalor dan mempunyai harga perubahan entalpi
negatif (-).
b. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan
kalor agar reaksi tetap berjalan dan mempunyai harga perubahan entalpi positif
(+).
IX.
PEMBAHASAN
1) Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia
yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai Hp
< Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka persamaan termokimianya adalah
2 HCl(l) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g) ∆H = -
2) Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl.
Pembauan gas, menghasilkan suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi
endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif.
Maka persamaan termokimianya adalah
Ba(OH)2 . 8 H2O(s) +
2NH4Cl(s) → Ba(OH)2(aq)
+ 2 NH4OH(aq)
∆H = +
3) Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) menghasilkan
pijaran api tapi agar terjadi reaksi diperlukan pemanasan. Setelah beberapa
saat, pemanasan dihentikan dan reaksi masih berjalan. Reaksi ini termasuk
reaksi eksoterm mempunyai Hp < Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka
persamaan termokimianya adalah
Fe(s) + S(s) → FeS(s) ∆H = -
4) Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan maka reaksi
ikut berhenti. Dengan kata lain reaksi ini memerlukan kalor. Reaksi ini termasuk
reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif. Maka
persamaan termokimianya adalah
CuCo3(s) → CuO(s)
+ CO2(g) ∆H
= +
X. KESIMPULAN
1) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ke
lingkungan dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif.
2) Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem dan mempunyai harga perubahan entalpi positif.
3) Reaksi (1) dan (3) termasuk reaksi eksoterm.
4) Reaksi (2) dan (4) termasuk reaksi endoterm.
XI. DAFTAR PUSTAKA
-
Purba, Michael.2006.KIMIA untuk
SMA KELAS XI. Jakarta:
Erlangga
Praktikan,
Ananda Yoshinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar