DUNIA BLOGGER , TUTORIAL COSPLAY DARI KABUPATEN KEBUMEN COSPLAY KAMEN RIDER DAN LAINYA BLOG TENTANG SEMUA GALAUANKU, ADA KOMIK CERITA PENDEK, ART AND ARTISTIK, CERITA KEHIDUPANKU,TUTORIAL,MATERI PEMBELAJARAN KALAU ADA, AAAAAAACHHHH.....

Minggu, 28 Oktober 2012

Reaksi Eksoterm dan Endoterm


LAPORAN KIMIA
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM






DISUSUN OLEH
NAMA         :  ANANDA YOSHINTA
                 KELAS         :  XI IPA 3/ 07


SMA NEGERI 1 KEBUMEN



I.            JUDUL PRAKTIKUM
Judul praktikum             :  Reaksi Eksoterm dan Reaksi endoterm
Tanggal Praktikum         :      Oktober 2012

II.          TUJUAN PRAKTIKUM

1.    Untuk lebih memahami pengertian reaksi eksoterm dan endoterm.

III.       DASAR TEORI
Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi yang terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing-masing zat sama dengan koefisien reaksinya.
Reaksi ada dua macam yaitu :
1. Reaksi eksoterm
    
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Pada reaksi eksoterm terjadi aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan energi, sehinggal entalpi sistem akan berkurang. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif.
2. Reaksi endoterm
    
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi aliran kalor dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bernilai positif.
IV.         ALAT DAN BAHAN
1.    Tabung reaksi
2.    Rak tabung reaksi
3.    Gabus tabung reaksi
4.    Pipet
5.    Penjepit tabung reaksi
6.    Spatula
7.    Alat pembakar
8.    Korek api
9.    Larutan asam klorida (HCl) 2 M
10. Magnesium (Mg)
11. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2 . 8H2O)
12. Amonium Klorida (NH­4Cl)
13. Serbuk Belerang (S)
14. Serbuk Besi (Fe)
15. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3)
V.           CARA KERJA
a.    Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 2 cm. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
b.    Masukkan kristal baroum hidroksida (Ba(OH)2 . 8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal Amonium Klorida (NH­4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul, catat pengamatan tersebut.
c.    Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.
d.    Masukkan 3 spatula bubuk tembaga (II) Carbonat (CuCO3). Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II) karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.

VI.        HASIL PENGAMATAN
TAH
Kegiatan
Hasil Pengamatan
1.
a. Pencampuran Mg dengan HCL
b. Pemeriksaan larutan dengan   kertas lakmus merah
Suhu yang tadinya 32oC menjadi 39oC
-  Terjadi reaksi kimia
- Mengeluarkan banyak gelembung seperti mendidih.
-  Pita magnesium melebur dan mulai habis.
-  Reaksi menimbulkan uap.
-  Menghasilkan panas.
2.
a. Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl
b. Pembauan gas
- Wujud campuran setelah terjadi reaksi adalah aquos (larutan)
-   Suhu campuran adalah dingin
-  Menghasilkan bau gas menyengat (busuk)
-  Warna menjadi sedikit kebiru-biruan
3.
a. Pemanasan campuran serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
b. ketika pemanasan dihentikan
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan
o Mengeluarkan gelembung seperti sata mendidih
o Mengeluarkan pijaran api berwarna biru
o Warna berubah menjadi hitam
- Ketika pemanasan dihentikan
o Pijaran masih bisa menyala selama beberapa detik kemudian berhenti.
4.
a. Pemanasan CuCO3
b. Ketika pemanasan dihentikan
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan, CuCO3 berubah menjadi hitam.
- Ketika pemanasan dihentikan, reaksi berhenti.

VII. PERTANYAAN
1.  Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan 4?
2. Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)?
3. Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3), dan (4) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
4. Reaksi termokimia untuk keempat reaksi di atas!
5. Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
VIII. MENJAWAB PERTANYAAN
1) Gejala yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada
a. Percobaan 1. Pencampuran Mg dan HCl
 Terlihat seperti mendidih
 Pita magnesium melebur
 Menghasilkan kalor
b. Percobaan 2 Pencampuran Ba(OH)2 . 8H2O dan NH4Cl
 Suhu camuran rendah (dingin)
 Menghasilkan bau gas menyengat
 Warna berubah menjadi agak kebiruan
c. Percobaan 3 Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
 Mengeluarkan gelembung seperti ketika mendidih
 Terdapat pijaran api berwarna biru
 Serbuk berubah menjadi hitam
d. Percobaan 4 Pemanasan CuCO3
 Ketika terjadi reaksi serbuk CuCO3 yang berwarna hijau berubah menjadi hitam.
2) Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam dan reaksi telah berakhir maka diharapkan suhu akan kembali ke keadaan normal.
(1) Reaksi disertai pelepasan atau pembebasan kalor, ketika reaksi selesai maka diharapkan suhu menurun menjadi normal.
(2) Reaksi disertai pengikatan kalor, ketika reaksi selesai diharapkan suhu naik menjadi normal.
3) Jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3) dan (4) (T,P)?
a. Pencampuran HCl dan Mg … (1)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negatif)
b. Pencampuran Ba (OH)2) . 8H2O dan NH4Cl … (2)
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
a. Pemanasan S dan Fe …(3)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negative)
b. Pemanasan CuCO3
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
4) Reaksi Termokimia untuk keempat reaksi diatas
a. Pencampuran HCl dan Mg
     2 HCl(l) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)                                                            ∆H = -

b. Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl
                 Ba(OH)2 . 8 H2O(s) + 2NH4Cl(s) Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)                               ∆H = +

c. Pemanasan S dan Fe
  Fe(s) + S(s) FeS(s)                                 ∆H = -

d. Pemanasan CuCO3
CuCO3(s) CuO(s) + CO2(g)                                            ∆H = +



5) Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
a. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang mengikutsertakan atau menghasilkan kalor dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif (-).
b. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor agar reaksi tetap berjalan dan mempunyai harga perubahan entalpi positif (+).
IX. PEMBAHASAN
1) Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai Hp < Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka persamaan termokimianya adalah
2 HCl(l) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)                     ∆H = -
2) Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif. Maka persamaan termokimianya adalah
Ba(OH)2 . 8 H2O(s) + 2NH4Cl(s) Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)                            ∆H = +
3) Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) menghasilkan pijaran api tapi agar terjadi reaksi diperlukan pemanasan. Setelah beberapa saat, pemanasan dihentikan dan reaksi masih berjalan. Reaksi ini termasuk reaksi eksoterm mempunyai Hp < Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka persamaan termokimianya adalah
Fe(s) + S(s) FeS(s)                    ∆H = -


4) Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan maka reaksi ikut berhenti. Dengan kata lain reaksi ini memerlukan kalor. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif. Maka persamaan termokimianya adalah
CuCo3(s) CuO(s) + CO2(g)                     ∆H = +
X. KESIMPULAN
1) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ke lingkungan dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif.
2) Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem dan mempunyai harga perubahan entalpi positif.
3) Reaksi (1) dan (3) termasuk reaksi eksoterm.
4) Reaksi (2) dan (4) termasuk reaksi endoterm.

XI. DAFTAR PUSTAKA
-        http://id.wikipedia.org/wiki/reaksi_eksoterm_dan_reaksi_endoterm
-        Purba, Michael.2006.KIMIA untuk SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga



Praktikan,


Ananda Yoshinta




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar