DUNIA BLOGGER , TUTORIAL COSPLAY DARI KABUPATEN KEBUMEN COSPLAY KAMEN RIDER DAN LAINYA BLOG TENTANG SEMUA GALAUANKU, ADA KOMIK CERITA PENDEK, ART AND ARTISTIK, CERITA KEHIDUPANKU,TUTORIAL,MATERI PEMBELAJARAN KALAU ADA, AAAAAAACHHHH.....

Rabu, 24 Oktober 2012

Proposal Skripsi Peranan Guru sebagai Motivator dalam Pembelajaran PAI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.[1]) Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.
Peran guru sangat penting dalam pembentukan karakter dan sikap murid, karena murid membutuhkan contoh di samping pengetahuan tentang nilai baik-buruk, benar-salah, dan indah-tidak indah. Guru harus menjadi teladan bagi para siswanya, baik secara moral maupun intelektual.[2]) Guru harus unggul dala pengetahuan dan memahami kebutuhan serta kemampuan para siswa. Tugas guru adalah melakukan bimbingan agar peserta didik memahami bakat mereka masing-masing, sehingga proses pembelajaran berjalan penuh makna.[3]) Karena itu, guru harus menguasai ilmu pedagogis dan berkepribadian. <!--more-->
Dalam proses pembelajaran siswalah yang seharusnya berperan aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanya memfasilitasi bagaimana proses “learning by doing” itu dilaksanakan. Dengan cara ini diharapkan siswa termotivasi untuk mengaktulasisasi potensi siswa secara optimal. Guru hanya mengarahkan jalannya belajar siswa, apabila siswa sedang mengalami kesalahan dalam mengaktualisasikan pikirannya. Inilah harapan supaya pembelajaran siswa aktif dengan sendirinya.
Pembelajaran aktif adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup, dalam proses belajar – mengajar yang mengaktifkan siswa, siswa diberikan bahan ajar yang telah jadi, atau sudah selesai untuk tinggal menghapal, tetapidibutuhkan pencarian-pencarian yang memerlukan pengamatan, percobaan, analisis, sintetis, perbandingan, penilaian, dan penyimpulan oleh peserta didik itu sendiri.[4]) Informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan pendapat, tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan memberikan kemudahan. Pada saat mengajar para guru sering dihadapkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan bagaimana cara guru mempermudah belajar siswa. Guru perlu memberi kemudahan fasilitator dalam menyampaikan informasi. Sebaliknya peserta didik yang memperoleh kemudahan dalam menerima informasi akan belajar bergairah dan termotivasi. Dengan kata lain siswa belajar dengan aktif dengan sendirinya tanpa mengantungkan perintah dari guru. Kegiatan pembelajaran aktif antara lain, tanya jawab, diskusi, inkuiri, dan lain-lain.
Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika  peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat  melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima pendidik. Menurut Zaini,dkk belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan,
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memilih judul penelitian
“Peran Guru Pendidikan Agama Islam sebagai Motivator dan Fasilitator dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sruweng Tahun Pelajaran 2012/2013”

B.     Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dan memudahkan penulis dalam meneliti dan mengkaji permasalahan dalam penelitian ini. Maka penulis menganggap perlu memberikan batasan dalam penelitian ini. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai motivator dan fasilitator dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sruweng kecamatan Sruweng,

C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan yang penulis kemukakan di atas, maka ada beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam melaksanakan penelitian. Pokok permasalahan tersebut adalah:
1.      Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai motivator dan fasilitator dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sruweng kecamatan Sruweng?
2.      Apa dampak peran guru Pendidikan Agama Islam  sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sruweng?

download selengkapnya  skripsi Guru sebagai Motivator dan Fasilitator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar