DUNIA BLOGGER , TUTORIAL COSPLAY DARI KABUPATEN KEBUMEN COSPLAY KAMEN RIDER DAN LAINYA BLOG TENTANG SEMUA GALAUANKU, ADA KOMIK CERITA PENDEK, ART AND ARTISTIK, CERITA KEHIDUPANKU,TUTORIAL,MATERI PEMBELAJARAN KALAU ADA, AAAAAAACHHHH.....

Selasa, 30 Oktober 2012

Skripsi upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku moral peserta didik Madrasah


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.[1]Guru Pendidikan Agama Islam adalah guru yang mengajarakan ajaran tentang agama Islam. Tugas guru tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru harus terlibat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru yang juga tidak kalah pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila. [2])
Istilah moral berasal dari kata Latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan.[3]) Masalah-masalah moral yang terjadi sekarang ini jauh lebih banyak dan kompleks dibandingkan dengan masalah-masalah moral pada masa-masa sebelumnya. Merebaknya isu-isu moral di kalangan peserta didik seperti penggunaaan  narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), tawuran pelajar, pornografi, perkosaan, merusak milik orang lain, perampasan, penipuan, pengguguran kandungan, penganiyaan, perjudian, pelacuran, pembunuhan, dan lain-lain, sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Akibat yang ditimbulkan cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan sederhana, karena tindakan-tindakan tersebut sudah menjerumus kepada tindakan kriminal.
Peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.[4]) Kondisi ini sangat memprihatinkan masyarakat khususnya para orang tua dan para guru (pendidik), sebab pelaku-pelaku beserta korbannya adalah peserta didik. Terutama peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Banyak orang berpandangan bahwa kondisi demikian diduga bermula dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pendidikanlah yang sesungguhnya paling besar memberikan kontribusi terhadap situasi ini. Mereka yang telah melewati sistem pendidikan selama ini, mulai dari pendidikan dalam keluarga, lingkungan sekitar, dan pendidikan sekolah, kurang memiliki kemampuan mengelola konflik dan kekacauan, sehingga peserta didik selalu menjadi korban konflik dan kekacauan tersebut.
Melihat kondisi banyaknya penyimpangan moral di kalangan peserta didik saat ini, menjadikan tugas yang diemban oleh para guru atau pendidik, salah satunya guru Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam termasuk dalam kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Ruang lingkup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.[5]) Sebagai realisasinya, materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di sekolah-sekolah mencantumkan subpembahasan tentang nilai budi pekerti dan berupaya menanamkan nilai-nilai pendidikan budi pekerti dengan penyampaian kisah teladan dan pembiasaan budi pekerti.[6])
Di bidang pendidikan sekolah, terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral peserta didik tidak dapat hanya menjadi tanggung jawab pendidikan agama, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh pengajar atau pendidik di sekolah. Guru matematika, guru bahasa, guru olahraga, dan guru-guru lainnya, mestinya turut bertanggung jawab dalam membentuk moralitas peserta didik. Jika pendidikan moral hanya dibebankan kepada guru agama, maka moralitas yang akan tumbuh hanya sebatas hafalan terhadap doktrin-doktrin agama. Pengetahuan tentang doktrin-doktrin agama tidak menjamin tumbuhnya moralitas yang dapat diandalkan.[7])
Peserta didik dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk, hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Peserta didik yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian/penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika.[8])  Bagus atau tidaknya suatu generasi sangat bergantung pada kualitas pendidiknya, karena di tangan guru terletak sebuah tanggung jawab mulia, yakni tanggung jawab untuk membekali setiap peserta didik dengan pendidikan serta ilmu yang bermanfaat untuk menyongsong masa depan dan membangun peradaban.[9])
Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang merupakan salah satu lembaga pendidikan Ma’arif yang terletak di dukuh Kedung Legok, desa Wonosari, kecamatan Sadang. Upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam untuk membentuk peserta didik yang berperilaku moral yang baik, benar, dan sesuai dengan etika adalah melalui proses pembelajaran. Perilaku peserta didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang masih sangat perlu perhatian, karena masih ada beberapa peserta didik yang kurang menghormati guru ketika proses pembelajaran berlangsung seperti merokok di dalam ruang kelas, tidak memperhatikan guru, dan datang terlambat. Jadi, dari sini di Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang ini seorang guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu membentuk perilaku moral peserta didik, sehingga peserta didik tersebut memiliki perilaku moral yang baik dan mampu menjadi generasi penerus bangsa.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memilih judul penelitian “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Perilaku Moral Peserta Didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang.”

B.    Pembatasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pada upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku moral peserta didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang, faktor pendukung dan penghambat, serta solusi dari upaya tersebut.
C.    Perumusan Masalah
Berdasarkan yang penulis kemukakan di atas, maka ada beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam melaksanakan penelitian. Pokok permasalahan tersebut adalah:
1.      Bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku moral peserta didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang?
2.      Apa faktor pendukung dan penghambat dalam upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku moral pesreta didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang?
3.      Apa solusi yang dilakukan dalam upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan perilaku moral peserta didik Madrasah Aliyah Ma’arif Sadang?

Senin, 29 Oktober 2012

10 Manfaat Tidur

             Mengantuk merupakan hal yang memalukan di saat kita kerja maupun di ruang kelas waktu belajar,namun kesehatan diwaktu kita tidur merupakan hal yang bagus.

 Berikut 10 manfaat kesehatan waktu kita tidur yang harus diketahui :

 1.Menjadikan Ingatan Yang Lebih Baik

 Menurut pikiran terkemuka dalam profesi medis,jika anda mengambil kegiatan baru seperti olahraga atau berbicara,pikiran anda akan dapat mengkonsolidasikan lebih baik ketika sedang tidur.Anda mungkin berpikir apa yang terjadi dalam pikiran anda waktu tidur,tetapi pada kenyataannya pikiran anda sebenarnya mempraktekkan kegiatan yang telah anda pelajari saat anda terjaga tadi,jika anda tampil lebih baik,lakukanlah tidur yang sesuai.

 2.Hidup Yang Lebih Baik

 Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 pada wanita antara umur 50-79 tahun,bahwa lebih banyak kematian terjadi di kalangan perempuan yang tidur kurang dari lima jam sehari.Tidur yang cukup bisa memperbaiki kualitas hidup anda.

 3.Mengurangi Radang 

 Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tidur yang tidak memadai memiliki tingkat lebih tinggi dari protein inflamasi dalam darah,yang pada gilirannya terkait dengan stroke,diabetes,penyakit jantung,penuaan dini,dan arthritis.Jadi jangan mengabaikan kualitas tidur anda.

 4.Meningkatkan Kreativitas 

 Anda mungkin ingin memulai dengan menginvestasikan waktu dalam mendapatkan tidur yang nyenyak.Selain membuat memori anda lebih kuat,tidur nyenyak juga membantu restrukturisasi dan mengatur otak anda,yang meningkatkan kreativitas anda.

 5.Belajar Lebih Baik

 Menurut Dr.Rapoport,seorang profesor di NYU Langone Medical Center,"kurang tidur yang parah jelas mengganggu belajar."Anak-anak antara 10-16 menghadap[i tahun pelajaran,yang mengalami gangguan tidur merupakan keprihatinan tersendiri yang memerlukan perhatian.Peneliti lain menunjukkan bahwa mahasiswa yang tidak kompromi pada siklus tidur mereka memiliki nilai yang lebih baik daripada yang mereka yang melakukannya.

 6.Perhatian Khusus 

 Dr. Rapoport mengatakan kurang tidur dapat menyebabkan gejala mirip ADHD pada anak-anak.Sebuah studi yang dilakukan di jurnal Pediatrics pada tahun 2009 menemukan bahwa anak-anak yang kedapatan kurang tidur bisa berubah menjadi lalai,impulsif dan hiperaktif.Anak-anak yang kurang tidur cenderung menjadi hiperaktif dibandingkan dengan orang dewasa yang menjadi lesu.

 7.Sehat Selalu 

 Sektor yang sama dari otak yang mengontrol tidur juga bertanggung jawab untuk meningkatkan metabolisme.Oleh karena itu ,ketika anda mengantuk,lonjakan hormon tertentu yang juga orang-orang yang mengatur nafsu makan.

 8.Rendah Stres

 Tidur diketahui secara signifikan mempengaruhi stres,Jika anda mampu mengurangi tingkat stres dengan mendapatkan tidur yang cukup,akan dapat mengendalikan tekanan darah yang menyangkut kesehatan jantung yang lebih baik.

 9.Mengurangi Kecelakaan

 Menurut sebuah laporan yang disampaikan oleh Highway Traffic Safety Administrator pada tahun 2009,kurang tidur dan kelelahan yang dihasilkan bertanggung jawab pada jumlah angka kematian dalam kecelakaan mobil,bahkan lebih dari mengemudi di bawah pengaruh obat-obat terlarang.Jika anda kurang tidur itu sangat menghambat anda dalam mengemudi,kemampuan mengambil keputusan.

 10.Kurangi Depresi 

 Sama seperti stres,kurang tidur juga dapat berkontribusi untuk depresi.Sulit tidur hanya akan menimbulkan kejengkelan,kecemasan dan ketidakstabilan emosional.

Warna Cinta

            warna cinta itu penuh keindahan....
ada biru, merah,kuning, hijau, ungu, ataupun jingga..
warna cintaku bagaikan air yang biru, hijau bagai tumbuhan...
orange seperti matahari senja, dan merah seperti mawar yang merekah.. :)
dan apabila tercampur di dalam kehidupan akan merubah semua warna seindah pelangi

            saat kita mencintai dan mengasihi seseorang hidup kita kan berwarna
entah apa yang akan kau lihat dengan warna itu...
aku juga terkadang bertanya-tanya apa yang aku lihat dengan warna cinta
yang jelas,, saat aku melihatnya pipi ini merona,, :)

             ingin setiap saat aku dekat denganya,
ingin pula ku setiap malam tuk memimpikanya,.. :)
ataupun setiap kali dia di sampingku aku ingin memeluknya..
dan setiap kali aku ingin menciumnya..

             ya begitulah warna cinta...
aku akan tersenyum saat melihatmu tersenyum
aku pun akan bahagia melihatmu bahagia
aku pun akan akan menjadi penopangmu saat kamu jatuh
aku pun akan menangis saat kamu terluka. :)
itulah cinta,, dan itulah cintaku

Minggu, 28 Oktober 2012

Laporan Kimia Perubahan Entalpi Reaksi


Judul dan Tanggal Percobaan
§  Judul Kegiatan               :           Perubahan Entalpi Reaksi
§  Tanggal Praktikum         :              Oktober 2012

Tujuan Percobaan
1.      Untuk lebih memahami penentuan kalor reaksi secara kalorimetris.

Alat dan Bahan
Gelas styrofoam & penutupnya
Gelas ukur 
Termometer
Larutan NaOH 1 M (50 mL)
Larutan HCL 1 M (50 mL)

Dasar Teori
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan percobaan (kalorimetri), Hukum Hess, entalpi pembentukan, dan data energi ikatan.
      Penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri. Data ΔH reaksi yang terdapat dalam tabel-tabel umumnya ditentukan secara kalorimetris. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi di dalam kalorimeter , tidak ada yang terbuang ke dalam kalorimeter. Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus:
q air= m x c x ΔT
q bom= C x ΔT
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dnegan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan bom, tetapi tandanya berbeda.
q reaksi   =- (q air+q bom)
Jika suatu reaksi berlangsung secara eksooterm, maka kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya jika reaksi yang berlangsung tergolong endoterm, maka kalor itu diserap dari larutan di dalam gelas. Jadi kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
q reaksi   = - q larutan

Cara Kerja
1.     Masukkan 50 cmlarutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan 50 cm3 larutan HCl 1 M ke dalam silinder ukur.
2.    Ukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan   sebelum dipindahkan  dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu rata-rata (suhu awal).
3.    Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer itu. Suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang tetap itu (suhu akhir).

Hasil Pengamatan

Suhu NaOH 1 M                      : 29 oC
Suhu HCl 1M                           : 29 oC
Suhu Campuran                       : 30 oC

ΔT = 30 oC - 29 oC   = 1 K
           

          Analisis Data/Pertanyaan

1.     Hitunglah energi yang harus pindah ke lingkungan agar suhu larutan hasi reaksi turun menjadi sama dengan suhu pereaksi (suhu awal).
2.    Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 50 cm3  larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCl dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M.
3.    Hitunglah perubahan entalpi (ΔH) per mol H2O yang terbentuk dalam reaksi.
4.    Tulis persamaan termokimia untuk reaksi ini.

Catatan:
Pada perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa:
a.    Massa larutan sama dengan massa air (2 x 50 cm3 larutan dianggap 100 cm3 air).
b.    Selama reaksi berlangsung, energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan.
c.    Kalor jenis air 4,2 J K-1 g-1, massa air=1 g cm-3

JAWABAN

1.     Dik:  Suhu NaOH: 29 oC
                             Suhu HCl: 29 oC
                             Suhu campuran: 30oC
                   Dit  : Energi yang harus pindah?
Penyelesaian:
q larutan = m x c x ΔT
                = 100 g x 4,2 J g-1 x 1 K = 420 J
q reaksi   = - q larutan = -420 J


2.    Jumlah mol NaOH, n = V x M =0,05  L x 1 mol L-1mol.
Jumlah mol HCl, n = V x M =0,05  L x 1 mol L-1mol.
3.    q (1 mol HCl + 1 mol NaOH)= 1/0,05 x -420J
                                                                           = - 8400 J
                                                                           = - 8,4 kJ
Jadi ΔH reaksi = q reaksi = - 8,4 kJ.

4.    HCl(aq) + NaOH(aq)             NaCl (aq) + H2O(l)   ΔH =- 8,4 kJ.




     PEMBAHASAN

Dari reaksi tersebut larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Klorida (HCL) terjadi reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang membebaskan kalor. Hal tersebut ditandai dengan adanya kenaikan suhu larutan.

    KESIMPULAN

Entalpi molar adalah perubahan entalpi yang dikaitkan dengan kuantitas zat yang bereaksi. Entalpi molar dinyatakan dalam kJ mol-1.
Jika suatu reaksi berlangsung secara eksooterm, maka kalor sepenuhnya akan diserap oleh larutan di dalam gelas. Sebaliknya jika reaksi yang berlangsung tergolong endoterm, maka kalor itu diserap dari larutan di dalam gelas. Jadi kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.
q reaksi   = - q larutan

Reaksi Eksoterm dan Endoterm


LAPORAN KIMIA
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM






DISUSUN OLEH
NAMA         :  ANANDA YOSHINTA
                 KELAS         :  XI IPA 3/ 07


SMA NEGERI 1 KEBUMEN



I.            JUDUL PRAKTIKUM
Judul praktikum             :  Reaksi Eksoterm dan Reaksi endoterm
Tanggal Praktikum         :      Oktober 2012

II.          TUJUAN PRAKTIKUM

1.    Untuk lebih memahami pengertian reaksi eksoterm dan endoterm.

III.       DASAR TEORI
Setiap zat mengandung energi. Entalpi adalah energi yang terkandung di dalam zat. Perubahan seluruh energi zat di dalam suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Panas reaksi adalah energi yang dilepaskan atau diserap bila jumlah mol masing-masing zat sama dengan koefisien reaksinya.
Reaksi ada dua macam yaitu :
1. Reaksi eksoterm
    
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Pada reaksi eksoterm terjadi aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan energi, sehinggal entalpi sistem akan berkurang. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif.
2. Reaksi endoterm
    
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi aliran kalor dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bernilai positif.
IV.         ALAT DAN BAHAN
1.    Tabung reaksi
2.    Rak tabung reaksi
3.    Gabus tabung reaksi
4.    Pipet
5.    Penjepit tabung reaksi
6.    Spatula
7.    Alat pembakar
8.    Korek api
9.    Larutan asam klorida (HCl) 2 M
10. Magnesium (Mg)
11. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2 . 8H2O)
12. Amonium Klorida (NH­4Cl)
13. Serbuk Belerang (S)
14. Serbuk Besi (Fe)
15. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3)
V.           CARA KERJA
a.    Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 2 cm. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
b.    Masukkan kristal baroum hidroksida (Ba(OH)2 . 8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal Amonium Klorida (NH­4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul, catat pengamatan tersebut.
c.    Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.
d.    Masukkan 3 spatula bubuk tembaga (II) Carbonat (CuCO3). Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II) karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.

VI.        HASIL PENGAMATAN
TAH
Kegiatan
Hasil Pengamatan
1.
a. Pencampuran Mg dengan HCL
b. Pemeriksaan larutan dengan   kertas lakmus merah
Suhu yang tadinya 32oC menjadi 39oC
-  Terjadi reaksi kimia
- Mengeluarkan banyak gelembung seperti mendidih.
-  Pita magnesium melebur dan mulai habis.
-  Reaksi menimbulkan uap.
-  Menghasilkan panas.
2.
a. Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl
b. Pembauan gas
- Wujud campuran setelah terjadi reaksi adalah aquos (larutan)
-   Suhu campuran adalah dingin
-  Menghasilkan bau gas menyengat (busuk)
-  Warna menjadi sedikit kebiru-biruan
3.
a. Pemanasan campuran serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
b. ketika pemanasan dihentikan
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan
o Mengeluarkan gelembung seperti sata mendidih
o Mengeluarkan pijaran api berwarna biru
o Warna berubah menjadi hitam
- Ketika pemanasan dihentikan
o Pijaran masih bisa menyala selama beberapa detik kemudian berhenti.
4.
a. Pemanasan CuCO3
b. Ketika pemanasan dihentikan
- Ketika dipanaskan, reaksi berjalan, CuCO3 berubah menjadi hitam.
- Ketika pemanasan dihentikan, reaksi berhenti.

VII. PERTANYAAN
1.  Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan 4?
2. Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)?
3. Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3), dan (4) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
4. Reaksi termokimia untuk keempat reaksi di atas!
5. Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
VIII. MENJAWAB PERTANYAAN
1) Gejala yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada
a. Percobaan 1. Pencampuran Mg dan HCl
 Terlihat seperti mendidih
 Pita magnesium melebur
 Menghasilkan kalor
b. Percobaan 2 Pencampuran Ba(OH)2 . 8H2O dan NH4Cl
 Suhu camuran rendah (dingin)
 Menghasilkan bau gas menyengat
 Warna berubah menjadi agak kebiruan
c. Percobaan 3 Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe)
 Mengeluarkan gelembung seperti ketika mendidih
 Terdapat pijaran api berwarna biru
 Serbuk berubah menjadi hitam
d. Percobaan 4 Pemanasan CuCO3
 Ketika terjadi reaksi serbuk CuCO3 yang berwarna hijau berubah menjadi hitam.
2) Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam dan reaksi telah berakhir maka diharapkan suhu akan kembali ke keadaan normal.
(1) Reaksi disertai pelepasan atau pembebasan kalor, ketika reaksi selesai maka diharapkan suhu menurun menjadi normal.
(2) Reaksi disertai pengikatan kalor, ketika reaksi selesai diharapkan suhu naik menjadi normal.
3) Jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3) dan (4) (T,P)?
a. Pencampuran HCl dan Mg … (1)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negatif)
b. Pencampuran Ba (OH)2) . 8H2O dan NH4Cl … (2)
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
a. Pemanasan S dan Fe …(3)
Merupakan reaksi eksoterm ∆H = Hp – Hr < 0
∆H = - (negative)
b. Pemanasan CuCO3
Merupakan reaksi endoterm ∆H = Hp – Hr > 0
∆H = + (positif)
4) Reaksi Termokimia untuk keempat reaksi diatas
a. Pencampuran HCl dan Mg
     2 HCl(l) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)                                                            ∆H = -

b. Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl
                 Ba(OH)2 . 8 H2O(s) + 2NH4Cl(s) Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)                               ∆H = +

c. Pemanasan S dan Fe
  Fe(s) + S(s) FeS(s)                                 ∆H = -

d. Pemanasan CuCO3
CuCO3(s) CuO(s) + CO2(g)                                            ∆H = +



5) Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
a. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang mengikutsertakan atau menghasilkan kalor dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif (-).
b. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor agar reaksi tetap berjalan dan mempunyai harga perubahan entalpi positif (+).
IX. PEMBAHASAN
1) Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai Hp < Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka persamaan termokimianya adalah
2 HCl(l) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)                     ∆H = -
2) Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif. Maka persamaan termokimianya adalah
Ba(OH)2 . 8 H2O(s) + 2NH4Cl(s) Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq)                            ∆H = +
3) Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) menghasilkan pijaran api tapi agar terjadi reaksi diperlukan pemanasan. Setelah beberapa saat, pemanasan dihentikan dan reaksi masih berjalan. Reaksi ini termasuk reaksi eksoterm mempunyai Hp < Hr , sehingga ∆H berharga negative. Maka persamaan termokimianya adalah
Fe(s) + S(s) FeS(s)                    ∆H = -


4) Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan maka reaksi ikut berhenti. Dengan kata lain reaksi ini memerlukan kalor. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm mempunyai Hp > Hr , sehingga ∆H berharga positif. Maka persamaan termokimianya adalah
CuCo3(s) CuO(s) + CO2(g)                     ∆H = +
X. KESIMPULAN
1) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ke lingkungan dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif.
2) Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem dan mempunyai harga perubahan entalpi positif.
3) Reaksi (1) dan (3) termasuk reaksi eksoterm.
4) Reaksi (2) dan (4) termasuk reaksi endoterm.

XI. DAFTAR PUSTAKA
-        http://id.wikipedia.org/wiki/reaksi_eksoterm_dan_reaksi_endoterm
-        Purba, Michael.2006.KIMIA untuk SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga



Praktikan,


Ananda Yoshinta